Kamis, 24 Desember 2009

Natal dan Pesan Damai


“Besok hari natal,“ kataku dalam kepala setelah melihat tanggal di laptop. Saya mengingat tentang image-image di halaman beberapa harian surat kabar sejak dua hari ini. Banyak diantaranya mengenai diskon menyambut hari tersebut, mirip dengan tampilan menjelang idul fitri, hari besar bagi para muslim.

Terkait dengan diskon, beberapa hari sebelumnya saya dan dua orang teman membeli satu unit komputer. Kami mendapat harga diskon untuk hari natal. Tentu saja hal itu menguntungkan, meski kadang saya berpikir ini hanya akal-akalan para penjual saja agar terlihat peduli dan menghormati hari tersebut. Bisa jadi harga di hari biasa sebenarnya memang sudah sangat menguntungkan dan diturunkan beberapa persen saja masih tetap mendatangkan untung.

Di sisi lain, diskon di hari-hari besar keagamaan membuat saya berpikir, betapa kuat posisi agama di mata industri. Sehingga ia mendapat perlakuan berbeda dengan hari-hari lainnya. Meski para penganut agama tak pernah mempersoalkan ada tidaknya diskon di hari-hari besar mereka. Untunglah mereka tak pernah menuntut untuk menggratiskan semua barang pada hari tersebut. Wah... entah bagaimana reaksi dunia industri. Bisa jadi mereka kelabakan jika para penganut agama bersatu dan bersikeras memperjuangkan tuntutan tersebut.
                                                                               

                                                                                ********

Sudah satu setengah bulan lebih saya menempati pondokan saya yang baru. Terus terang saya amat menyukai dan kerasan dengan lingkungan dan orang-orang disekitarnya. Selain karena aman -hingga motor yang diparkir di luar pagar sekalipun tak diganggu- juga karena saya merasakan orang-orang sangat menghormati perbedaan di antara mereka.

Pagi ini, pukul 6 lewat 30 menit, saya mendengar tetangga pondokan yang kebanyakan berasal dari Ambon sedang memutar lagu ruhani menyambut natal. Suaranya menembus jendela kamar saya dengan amat jelas. Salah satu liriknya berbunyi, ”hari natal, bergembira.“ Meski jauh dari kampung halaman, lewat lagu-lagu tersebut mereka merasa ketenangan dan hal paling utama menurut saya, sebagaimana kelompok mayoritas mereka juga mendapat hak yang sama. Mereka tidak lagi dipandang sebagai yang lain, tetapi bagian dari warga mayoritas dilingkungan kami. Pada saat itu, perayaan natal bukan saja milik saudara-saudara yang beragama nasrani tetapi juga milik semua warga.

Saya pernah berdiskusi dan membaca buku yang membahas tentang pluralisme. Tentang bagaimana kita mesti menghormati apa yang diyakini oleh yang lain di luar kita. Di pagi ini dan di hari-hari sebelumnya, saya melihat hal itu dipraktikkan oleh orang-orang dilingkungan pondokan kami. Begitu damai.

                                                                                ********

Di akhir tahun 1999 hingga pertengahan tahun 2000, saya pernah tinggal di Tana Toraja. Meski hanya beberapa bulan, saya memiliki perasaan khusus tentang orang-orang di sana khususnya mereka yang menganut agama kristen sebagai agama mayoritas. Disinilah saya belajar dan merasakan hidup sebagai minoritas.

Di Rantepao, tempat saya tinggal selama di Tana Toraja terdapat dua masjid, Satu diantaranya berukuran besar sehingga biasa disebut masjid raya. Komunitas muslim sendiri banyak bermukim disekitar masijd ini. Tempat tinggal saya sendiri lumayan jauh jika ditempuh dengan berjalan kaki. Cukup membuat keringat jika hari sedang panas.

Pengalaman pertama saya dengan masjid ini diawali pada hari jumat. Saat itu saya hendak pergi jumatan. Dengan sajadah dipundak, saya berjalan menyusuri jalan utama di Rantepao menuju masjid. Belakangan saya sadar, bahwa saya membawa identitas tertentu dengan apa yang saya kenakan. Tentunya hal ini membuat saya merasa aneh sebagai minoritas yang berjalan di tengah-tengah mayoritas.

Baru beberapa lama kemudian -saya tak mengingatnya lagi dengan jelas- saya berpikir bahwa orang-orang di sana telah hidup sekian lama dengan perbedaan ini. Mereka tentunya telah membangun suatu hubungan sosial yang begitu kuat satu sama lain termasuk menyikapi dengan arif perbedaan antara mayoritas dan minoritas. hingga apa yang saya kenakan waktu itu telah menjadi hal yang biasa dalam keseharian mereka. Minoritas bukanlah sebagai the other.

                                                                                ********

Selama di Toraja saya menyewa kamar kontrakan. Tetangga kamar saya seorang nenek dan cucu perempuannya yang kira-kira berusia sebelas tahun. Sehari-harinya ia berjualan barang kebutuhan sehari-hari di warung samping rumah pemilik kamar. Dengan sang nenek sendiri saya memiliki pengalaman yang khusus.


Suatu malam saya terbangun karena mendengar suara tangisan yang berasal dari sebelah kamar. Saya memusatkan pendengaran saya dan ternyata itu suara tangisan sang nenek. Dalam tangisnya saya mendengar doa-doa yang dilantunkan, isinya permohonan ampun terhadap dosa-dosa yang dilakukan dan hal yang membuat saya tersentak ia juga mendoakan orang-orang disekitarnya.

”Betapa damai hidupnya,“ bathinku. Ia tak hanya berpikir tentang dirinya, ia juga melihat bahwa orang disekitarnya adalah bagian dari dirinya. Perbedaan yang membatasi menjadi runtuh, tidak dilihat sebagai suatu ancaman. Suatu sikap hidup cerminan dari laku spiritual.

                                                                                ********

Selamat hari natal bagi mereka yang menghidupinya, juga bagi mereka yang menyediakan ruang hidup bagi setiap perbedaan.

                                                        Dan damai di bumi“ (Karl May)


catatan
gambar 1 diambil dari http://www.mirotakampus.com/index.php?option=com_content&task=view&id=195&Itemid=38
gambar 2 diambil dari http://lawiscool.com/2007/10/20/the-role-of-the-icc-prosecutor/
gambar 3 diambil dari http://en.wikipedia.org/wiki/File:Harmonic_series_intervals.png
gambar 4 diambil dari http://www.lifeteen.com/downloads/wallpapers/maryPraying1024.jpg

0 komentar:

 
Free Website templatesFree Flash TemplatesRiad In FezFree joomla templatesSEO Web Design AgencyMusic Videos OnlineFree Wordpress Themes Templatesfreethemes4all.comFree Blog TemplatesLast NewsFree CMS TemplatesFree CSS TemplatesSoccer Videos OnlineFree Wordpress ThemesFree Web Templates