
Peneliti
partisipan dalam film ini direpresentasikan lewat tokoh Jake Sully, dan
menjadi sitenya adalah suku Omaticaya yang juga sebagai native atau
penduduk asli. Melalui Sully kita diajak untuk memahami posisi peneliti
ketika memasuki site penelitiannya.
Pada
tahap awal, Scully harus meniru suku Omaticaya, sebagaimana dalam
penelitian partisipan anda juga diharuskan berperilaku sebagaimana para
native. Untuk memahami kebudayaan native terlebih dahulu anda harus
membangun kedekatan dengan native. Dalam membangun kedekatan ini
anda bisa saja mengalami banyak kendala. Para native mungkin akan
mencurigai bahkan memusuhi anda. Sebagaimana yang dialami oleh Sully,
khususnya sikap Tsu Tey sang penerus pemimpin suku Omaticaya.
Untuk
membangun kedekatan ini, para peneliti memilki beragam strategi
tergantung medan yang mereka temui. Tetapi pada intinya mereka berusaha
membangun kepercayaan terhadap para native. Saat anda menjadi bagian dari para native, anda dipandang bukan lagi sebagai orang lain.

Selain
itu sangat dianjurkan bagi para peneliti partisipan untuk menguasai
bahasa yang digunakan para native. Karena melalui bahasa anda dapat
memahami bagaimana pandangan para native terhadap dunia yang mereka
alami. Anda juga diharuskan dengan membuat diary atau catatan
harian. Dalam film ini catatan harian berupa rekaman video di mana sang
tokoh utama merekam pandangan dan hal menarik yang dirasakannya setiap
hari di site penelitiannya.
Dalam
penelitian partisipan, pandangan tentang baik buruk, benar salah,
tinggi rendah terhadap kebudayaan para native harus dihindari.
Penilaian-penialaian ini harus dibuang, anda harus mengosongkan diri.
Anda hanya harus mempelajari dan menyelami maksud setiap kebudayaan
atau praktik keseharian para native melaui mereka sendiri. Pada titik
ini posisi para native adalah guru anda dan anda berposisi sebagai
pelajar. Hal ini dapat dilihat dalam dialog antara istri kepala suku
-sekaligus dukun bagi masyarakat omaticaya- dengan Jake Sully.
“Apa
maksud anda datang ke sini?” tanya sang dukun. “Saya ingin belajar”
jawab Sully. “Sia-sia mengisi cangkir yang sudah penuh,” kata sang
dukun. “Cangkir saya masih kosong” Sully menimpali.
Hal penting lainnya mengenai posisi peneliti. Dalam paradigma kritis, keberpihakan menjadi hal yang sangat wajar terjadi, dikarenakan mustahil bagi setiap individu untuk lepas dari kepentingan. Avatar mengangkat hal ini dengan amat jelas, ketika kita diperlihatkan pada perubahan pandangan Sully terhadap penyerangan dan cara pandang orang Langit terhadap pemukiman suku Omaticaya. Pada
akhirnya anda harus berpihak pada mereka yang dipinggirkan. Inilah
salah satu ciri khas paradigma kritis. Sebagaimana yang
direpresentasikan oleh Jake Sully saat ia harus membela suku Omaticaya
dari serangan orang-orang langit meski itu bangsa sendirinya.
2 komentar:
Avatar ad/inspirasi, film wajib bagi mereka yg hendak menggeluti ethnografi, studi kritis, atau juga studi-studi kebudayaan lainnya. Melalui tulisan dari sang alang, setidaknya makna tentang wilayah ethnografi itu dibuka selubungnya.
Saya sangat berharap, bahwa cara pembacaan seperti yg hendak dituturkan oleh 'sang alang', yg lebih merasuki penonton saat melihat film ini ketimbang cara pembacaan lainnya.
Salut untuk sang alang, salut untuk pengarang avatar yang telah melampaui sisi tertentu dalam antropologi.
toruk macto...
Posting Komentar