Minggu, 27 Desember 2009

Belajar Menjadi Peneliti lewat Avatar



Jika anda tertarik dengan dunia etnografi atau penelitian yang bersifat observasi partisipan. Saya menyarankan anda untuk menonton Avatar film terbaru karya James Cameron. Lewat film ini, ia menggambarkan tentang metode ini dengan sangat imajinatif.

Peneliti partisipan dalam film ini direpresentasikan lewat tokoh Jake Sully, dan menjadi sitenya adalah suku Omaticaya yang juga sebagai native atau penduduk asli. Melalui Sully kita diajak untuk memahami posisi peneliti ketika memasuki site penelitiannya.

Pada tahap awal, Scully harus meniru suku Omaticaya, sebagaimana dalam penelitian partisipan anda juga diharuskan berperilaku sebagaimana para native. Untuk memahami kebudayaan native terlebih dahulu anda harus membangun kedekatan dengan native. Dalam membangun kedekatan ini anda bisa saja mengalami banyak kendala. Para native mungkin akan mencurigai bahkan memusuhi anda. Sebagaimana yang dialami oleh Sully, khususnya sikap Tsu Tey sang penerus pemimpin suku Omaticaya.

Untuk membangun kedekatan ini, para peneliti memilki beragam strategi tergantung medan yang mereka temui. Tetapi pada intinya mereka berusaha membangun kepercayaan terhadap para native. Saat anda menjadi bagian dari para native, anda dipandang bukan lagi sebagai orang lain.


Perhatikan bagaimana Scully mempelajari kebudayaan suku Omaticaya. Ia harus belajar memanah, memanjat dan menuruni pohon dengan cepat, menunggang kuda, mempelajari bahasa hingga kepercayaan suku Omaticaya. Logikanya sederhana mana mungkin kita bisa memahami kebudayaan yang diteliti jika kita sendiri tidak mempraktikannya. Dalam proses ini, nilai-nilai termasuk keyakinan kita harus dikesampingkan saat memahami kebudayaan para native.

Selain itu sangat dianjurkan bagi para peneliti partisipan untuk menguasai bahasa yang digunakan para native. Karena melalui bahasa anda dapat memahami bagaimana pandangan para native terhadap dunia yang mereka alami. Anda juga diharuskan dengan membuat diary atau catatan harian. Dalam film ini catatan harian berupa rekaman video di mana sang tokoh utama merekam pandangan dan hal menarik yang dirasakannya setiap hari di site penelitiannya.

Dalam penelitian partisipan, pandangan tentang baik buruk, benar salah, tinggi rendah terhadap kebudayaan para native harus dihindari. Penilaian-penialaian ini harus dibuang, anda harus mengosongkan diri. Anda hanya harus mempelajari dan menyelami maksud setiap kebudayaan atau praktik keseharian para native melaui mereka sendiri. Pada titik ini posisi para native adalah guru anda dan anda berposisi sebagai pelajar. Hal ini dapat dilihat dalam dialog antara istri kepala suku -sekaligus dukun bagi masyarakat omaticaya- dengan Jake Sully.

“Apa maksud anda datang ke sini?” tanya sang dukun. “Saya ingin belajar” jawab Sully. “Sia-sia mengisi cangkir yang sudah penuh,” kata sang dukun. “Cangkir saya masih kosong” Sully menimpali.

Hal penting lainnya mengenai posisi peneliti. Dalam paradigma kritis,  keberpihakan menjadi hal yang sangat wajar terjadi, dikarenakan mustahil bagi setiap individu untuk lepas dari kepentingan. Avatar mengangkat hal ini dengan amat jelas, ketika kita diperlihatkan pada perubahan pandangan Sully terhadap penyerangan dan cara pandang orang Langit terhadap pemukiman suku Omaticaya. Pada akhirnya anda harus berpihak pada mereka yang dipinggirkan. Inilah salah satu ciri khas paradigma kritis. Sebagaimana yang direpresentasikan oleh Jake Sully saat ia harus membela suku Omaticaya dari serangan orang-orang langit meski itu bangsa sendirinya.

2 komentar:

Arsal Amiruddin mengatakan...

Avatar ad/inspirasi, film wajib bagi mereka yg hendak menggeluti ethnografi, studi kritis, atau juga studi-studi kebudayaan lainnya. Melalui tulisan dari sang alang, setidaknya makna tentang wilayah ethnografi itu dibuka selubungnya.

Saya sangat berharap, bahwa cara pembacaan seperti yg hendak dituturkan oleh 'sang alang', yg lebih merasuki penonton saat melihat film ini ketimbang cara pembacaan lainnya.

Salut untuk sang alang, salut untuk pengarang avatar yang telah melampaui sisi tertentu dalam antropologi.

Emma mengatakan...

toruk macto...

 
Free Website templatesFree Flash TemplatesRiad In FezFree joomla templatesSEO Web Design AgencyMusic Videos OnlineFree Wordpress Themes Templatesfreethemes4all.comFree Blog TemplatesLast NewsFree CMS TemplatesFree CSS TemplatesSoccer Videos OnlineFree Wordpress ThemesFree Web Templates