Rabu, 06 Juli 2011

Ode Buat Seorang Kawan

Malam itu kau menanya ketika kawan-kawanmu meninggalkanmu sendiri, saat mimpi-mimpi masa lalu tak lagi pernah tampak. 

Lalu ada saat ketika kita harus memutus dengan masa lalu yang kini hanyalah hantu, menggerogoti daging-daging dan tulang-tulang yang dihinggapinya. Engkau perlahan akan terbiasa begitu kataku meski tak pernah kau dengar, kecuali engkau memiliki telinga lebih dari dua.

Lalu waktu akan menelanmu, melibasmu yang terus tenggelam bersama harap yang seharusnya tak kau biarkan hidup. Aku dapat membaca cairan yang keluar dari dua lubang hidungmu, dan aku tahu engkau menderita dari hati hingga ke tulang-tulang.

Lalu engkau tak juga pernah menangkap apa arti tragedi, padahal engkau punya dua tangan dengan sepuluh jari. Tidakkah apa yang seharusnya bukan milikmu terlalu sempurna untuk kau tangisi? Jadi mengapa mesti engkau harus diburu gelisah yang kau biarkan hidup dan terus melubangimu hingga menembus tulang-tulang?

Lalu katamu padaku, engkau sakit. Aku telah membacanya dari cairan di dua lubang hidungmu yang sekali-kali kau hapus dengan punggung tanganmu. Lalu mesin kau nyalakan memutar setir, berusaha meninggalkan malam sementara pagi masih jauh.  

2 komentar:

Darmadi H. Tariah mengatakan...

saya suka dengan tulisan ini. terasa memiliki sudut yang begitu banyak dan kaya.

harwan ak mengatakan...

bah...kerja-kerja tak berkeringat di subuh hari...suatu usaha mengenang seorang kawan...

 
Free Website templatesFree Flash TemplatesRiad In FezFree joomla templatesSEO Web Design AgencyMusic Videos OnlineFree Wordpress Themes Templatesfreethemes4all.comFree Blog TemplatesLast NewsFree CMS TemplatesFree CSS TemplatesSoccer Videos OnlineFree Wordpress ThemesFree Web Templates