Selasa, 24 Mei 2011

Januari Tanpa Tanggal dan Tahun

Kita jalan berdua, aku disampingmu, bayang-bayang kita tak menentu, kadang berempat, berenam atau berdelapan. Tak sepatah suara keluar dari bibir, hanya alas-alas kaki menggesek jalan-jalan beraspal tanpa trotoar.

Engkau dan aku masih berjalan, bersama malam remang, bias-bias sedikit jingga transparan dari lampu-lampu jalan, dan anak-anak tangga bersusun tujuh, semakin jauh kita meninggalkannya dan belum juga pasti kita berakhir di mana, kecuali maut, setiap saat  bersiap menjemput, saat mobil-mobil yang melaju kencang menyambar-nyambar tubuh kita, dan pohon-pohon raksasa yang batangnya juga meremang sedikit coklat, jingga dan hitam, tak juga menjatuhkan dirinya di kepala-kepala yang gelisah dalam duka. 

Maut seakan enggan, gelisahku dan air matamu membuatnya tak kuasa, dan ia kembali menunggu mungkin besok, entah lusa. Kita masih terus berjalan, berdua dengan bayang-bayang yang timbul tenggelam di bawah lampu-lampu jalan. Aku masih disampingmu, maut pun demikian, membayang-bayangi di setiap jalan bersama cahaya-cahaya yang berkelebat cepat dari lampu mobil-mobil yang juga masih menyambar-nyambar. 

0 komentar:

 
Free Website templatesFree Flash TemplatesRiad In FezFree joomla templatesSEO Web Design AgencyMusic Videos OnlineFree Wordpress Themes Templatesfreethemes4all.comFree Blog TemplatesLast NewsFree CMS TemplatesFree CSS TemplatesSoccer Videos OnlineFree Wordpress ThemesFree Web Templates