Jumat, 13 September 2013

2 Sungai

Di kampung halaman, tak cukup 20 meter dari rumah ibu, sungai batu mengalir. Hampir setiap pulang kusiapkan waktu khusus bersama mereka. Mencebur atau mendengar nyanyian dari riak dan riam telah menjadi ritual.

Di sini, tak cukup 20 meter dari beranda di lantai dua, jalan raya mengalir, berserah diri pada orang-orang, klakson, deru mesin dan knalpot yang saling memburu. Ini sungai kehidupan di kota tempat aku memanusia, rutinisasi saban hari, tak mati di tangan siang juga malam. Aku juga kadang mencebur, atau duduk di sisinya sekedar mendengar mereka bernyanyi. 

0 komentar:

 
Free Website templatesFree Flash TemplatesRiad In FezFree joomla templatesSEO Web Design AgencyMusic Videos OnlineFree Wordpress Themes Templatesfreethemes4all.comFree Blog TemplatesLast NewsFree CMS TemplatesFree CSS TemplatesSoccer Videos OnlineFree Wordpress ThemesFree Web Templates