Minggu, 11 September 2011

Belasungkawa

Pernah kudengar mereka yang mati, masih melanglang di buana selama tiga hari. Selama hari itu mereka akan mendatangi rumahnya dan menyaksikan orang-orang dekatnya. Hal yang sama juga pernah diceritakan seorang kawan tentang kawannya yang kembali dari kematian. Kata kawannya ia bisa menyaksikan kesedihan dengan ramai mengelilingi jasadnya yang beku di ranjang rumah sakit. Aku selalu percaya jiwa-jiwa tak pernah betul-betul mati, mereka hanya melanjutkan perjalanan, menjalani takdir sebagai makhluk. Tak ada yang benar-benar pergi, hanya menuju jalan pulang yang sesungguhnya.

Pernah juga kudengar cerita tentang seseorang yang ketika tidur ia memimpikan salah satu kerabat yang telah mati mendatanginya dengan wajah menyedihkan. Lalu ketika terbangun ia sadar telah lama ia tak menziarah kuburnya. Kali ini aku menziarahmu dengan tulisan ini. Semoga tanah yang kini menjadi rumah jasadmu dilapangkan sebagaimana lapangnya hatimu. Semoga semua lakumu menjadi bekal yang meringankan perjalananmu. 

Engkau selalu baik kepada makhluk-Nya, semoga kebaikan-Nya dilimpahkan untukmu. Selamat jalan saudara tua. Selamat jalan manusia baik. Suatu kebahagiaan bahwa kita pernah bersama menyusur jalan-jalan di saat senja.

0 komentar:

 
Free Website templatesFree Flash TemplatesRiad In FezFree joomla templatesSEO Web Design AgencyMusic Videos OnlineFree Wordpress Themes Templatesfreethemes4all.comFree Blog TemplatesLast NewsFree CMS TemplatesFree CSS TemplatesSoccer Videos OnlineFree Wordpress ThemesFree Web Templates